BANGKINANGKOTA(KamparUpdate.com) – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar gencar lakukan upaya penekanan angka kelahiran.
Kepala DPPKP3A, Drs. Edi Afrizal. M.Si kepada wartawan menyampaikan bahwa dengan penekanan angka kelahiran ini kedepannya terwujud keluarga yang sehat, kuat dan sejahtera.
“Untuk itu DPPKBP3A terus berupaya kepada masyarakat untuk bisa mendidik keluarganya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengedukasi kepada ibu hamil terus menjaga kehamilan yang sehat. Kedua bagaimana ibu yang hamil itu nantinyaa setelah melahirkan agar menyusui anaknya dengan menggunakan ASI yang inklusif,” pungkasnya.
Edi Aprizal mengatakan, selama itu diminta kepada keluarga untuk terus menjaga, mendidik tumbuh kembang anak dengan memberi makan-makanan yang sehat, supaya anak itu sehat dan kuat.
“Dimasa tersebut diharapkan keluarga yang siap melahirkan untuk mengatur jarak kelahirannya. Dengan menggunakan alat kontrasepsi, apakah itu berupa implan, suntik, pil KB, dan kondomnya. Guna menjarakkan hamil yang berikutnya,” terang Kadis di Ruang kerjanya, senin (12/8/2024).
Disebutkan Edi, sebaiknya hamil keluarga tersebut itu setelah 5 tahun hamil pertamanya dan dianjurkan 5 tahun hamil berikutnya, jadi dengan rentang waktu 5 tahun tersebut, keluarga dapat membina dan menjaga tumbuh kembang anaknya.
“Kemudian nanti disamping itu, bagaimana anak-anak itu nantinya mengedukasi tumbuh kembang anaknya hingga tingkat remaja untuk mengikutsertakan di bina aktif remaja,” ulasnya.
Dipaparkan Kadis, ada beberapa bina untuk kembang anak, pertama bina keluarga balita, kemudian bina remaja, dan bina lansia.
“Itulah kelompok-kelompok yang kita lakukan dalm pembinaan demi terwujudnya keluarga yang berkualitas,” ucap Edi Aprizal.
Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Berencana, Dwi Andriani SKM M.KES didampingi Kasi Rosi kepada awak media menyampaikan bahwa DPPKBP3A telah melakukan sosialisasi pelayanan keluarga berencana.
“Kami dari DPPKBP3A telah melaksanakan kegiatan pelayanan KB secara gratis, diantaranya promosi KB pasca persalinan bersama seluruh oganisasi wanita se-Kabupaten Kampar. Kemudian kami juga telah melakukan pelayanan KB di seluruh faskes pemerintah dan swasta di Kampar,” pungkasnya.
Disampaikannya, pelayanan KB diberikan kepada pasangan usia subur bertujuan memberikan jarak angka kelahiran serta upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Kampar.
“Menjarakkan kehamilan ini tentunya anak mendapatkan pendidikan yang sesuai, kesehatan yang sesuai, serta makan-makanan yang sesuai,” ujarnya.
DPPKP3A Menghimbau bagi pasangan usia subur diharapkan untuk menjadi akseptor kb dengan tujuan agar bisa memenuhi hak-hak anak, diantaranya pendidikan yang sesuai, asupan gizi yang sesuai, serta pendidikan yang sesuai.
“Selain program pemerintah, ini juga untuk manfaat tumbuh kembang anak,” katanya.(ADV)