BeritaDaerahKampar

FORSI Serukan Boikot Pilkada Kampar

1257
×

FORSI Serukan Boikot Pilkada Kampar

Sebarkan artikel ini

KAMPAR(KamparUpdate.com) -Penting!! Anak Muda Pengangguran Harus Baca Apalagi Yang Ingin Berkuasa

Bonus Demografi ancaman badai pengangguran dan kemiskinan Riau, Pilkada adalah jalan.

Di tahun 2024 – 2030, Indonesia telah telah memasuki era bonus demografi dimana populasi usia produktif lebih banyak dari usia non produktif, jumlah manusia angkatan produktif Indonesia, yakni usia 15 – 40 tahun, mencapai 70 persen dari populasi.

Tentu saja, bonus demografi adalah peluang. Dengan jumlah angkatan produktif sebanyak itu, Indonesia punya jendela peluang (window of opportunity) untuk membuat lompatan jauh kedepan.

Dengan situasi bonus demografi ini seyogyanya kesejahteraan rakyat akan lebih meningkat, karena semakin banyak pendapatan yang bisa disisihkan atau ditabung. Ekonomi negara juga akan bertumbuh pesat karena ditopang oleh angkatan produktif yang banyak.

Tetapi, kita tidak siap menyongsongnya, bonus demografi telah jadi bencana. Ledakan angkatan produktif itu harusnya disambut dengan lapangan kerja seluas-luasnya. Tanpa itu, bonus demografi ini akan berubah menjadi ledakan pengangguran.

Jumlah pengangguran telah membludak karena semakin sempitnya lapangan pekerjaan yang otomatis meningkatkan angka kemiskinan. Kemudian tidak sebandingnya pengeluaran pokok dengan pendapatan juga akan meningkatkan kriminalitas.

Sebelum kondisi makin parah Pemerintah harusnya sudah memiliki rumusan solusi dari beberapa tahun lalu.

Indonesia sebaiknya juga harus belajar dari negara negar yang sukses menyambut bonus demografi negeranya, seperti Cina dan Korsel.

Kesuksesan cina membangun industri rumah tangga yang memproduksi berbagai komponen-komponen peralatan elektronika sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang seluas luasnya bagi usia produktif.

Sedangkan korsel berhasil mengarahkan industri-industri rumah tangganya untuk membuat komponen HP. Di korea tidak ada satu perusahaan pun yang mampu berdiri sendiri tanpa komponen yang dibuat oleh industry rumahan.

Sejatinya Industri rumahan mampu membendung dua negara itu dari melonjaknya bonus demografi.

Pilgubri dan Pilkada Kampar adalah jawaban problem yang ditimbulkan Bonus demografi khusus Riau.

Menurut ketua KPU Kampar Andi Putra di dalam data pemilih Kampar memliki 62 persen pemilih anak muda mulai dari gen z dan milineal yang berkisar 369000 pemilih, ini Kampar saja Belum se Riau. Artinya Usia produktif hari ini lebih banyak dari pada nonproduktif jika pemerintah Riau dan Kampar kedepannya salah langkah maka problematika anak muda itu akan semakin akut.

Pengangguran adalah problem akut Bonus Demografi Riau

Di duga kegagalan pemerintahan Riau baik Kampar dan kabupaten kota lainnya dalam mengelolah keuangan baik sumberdaya alam dan seterusnya sebagai pendapatan Asli Daerah berimbas kepada meningkatkan pengangguran , sehingga kemiskinan semakin akut, ekonomi menengah ambruk ke level miskin, pemuda menganggur.

Pilkada serentak kali ini adalah Jalan penyelamatan anak muda

Anak muda harus Ambil peran penting didalam perhelatan pilkada serentak kali ini, ini adalah jalan akhir jika tidak ingin kawan-kawan terjerumus kriminal judi online, narkoba dan mata rabun oleh game online sebagai sebab akibat dari hilirisasi pengangguran.

Anak muda Riau harus mendorong kebijakan politik para calon untuk membelanjakan APBD itu untuk kepentingan anak muda karena saat ini Setiap rumah di Riau memliki anak muda yang tidak memiliki penghasilan di usia produktif. Situasi ini Ironi, badai pengangguran dan kemiskinan di depan mata.

Kali ini jangan sampai lolos kita anak muda harus mendapatkan ruang di dalam pembangunan. Semua calon harus memiliki program unggulan untuk problem anak anak muda Riau dan Kampar maka pilih lah calon yang memiliki program terbaik untuk anak muda, jika tidak ada satupun calon memiliki program pemberdayaan pemuda maka boikot pilkada Riau adalah jalan terakhir yang dapat anak muda lakukan.

Penulis : Yoga Bidang Agitas Propaganda FORSI Kampar