PEKANBARU(KamparUpdate.com) – PT Pertamina Hulu Rokan terus berupaya dalam meningkatkan produksi di wilayah kerja (WK) Rokan. Lewat berbagai inisiatif tekonologi dan inovasi, PHR terus bergerak mengoptimalisasi lapangan minyak di Blok Rokan demi mencapai target nasional 1 juta barel per hari pada 2030.
Sebagai tulang punggung energi nasional, PHR tentunya sangat membutuhkan dukungan berbagai pihak, Salah satunya TNI Angkatan Udara (AU) dalam pengamanan Objek Vital Nasional.
Untuk mempererat sulaturahmi antar Lembaga, Manajemen PHR melakukan kunjungan ke Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadjin Pekanbaru, Senin (14/10/2024). Rombongan manajemen PHR disambut hangat Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Feri Yunaldi, S.E., M.Han.
Kunjungan EVP Upstream Business PHR WK Rokan Andre Wijanarko bersama rombongan ini sekaligus membahas peluang kerja sama stragegis dalam menjaga ketahanan energi nasional di Blok Rokan.
“Terima kasih kepada TNI AU selaku pemangku kepentingan yang terus memberikan dukungan bagi PHR dalam menjaga keberlangsungan operasi di WK Rokan. Kolaborasi yang baik ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi negara,” kata Andre.
Dalam kesempatan ini, PHR merencanakan kerja sama dalam rekayasa cuaca bersama TNI AU menyusul musim hujan yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Riau. Curah hujan yang terjadi beberapa waktu belakangan ini berpotensi menimbulkan risiko di area operasi PHR dan dikhawatirkan akan terjadi banjir. Tentunya ini dapat memberi dampak dan berpotensi mengganggu kegiatan operasional PHR.
Selain menjaga keamanan wilayah udara dan kedaulatan Indonesia, TN AU memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan cuaca ekstrem di Indonesia lewat rekayasa cuaca dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Teknologi ini merupakan upaya untuk mengubah proses-proses meteorologis dalam skala lokal untuk tujuan tertentu, seperti mengurangi dampak kekeringan, mencegah banjir, atau mendukung operasi militer.
Selain membantu dampak kekeringan melalui hujan buatan, sebaliknya TMC juga dapat digunakan untuk mengurangi intensitas hujan dan mencegah terjadinya banjir.
“Kami berharap dukungan penuh dari TNI AU dalam menjaga stabilitas operasi di WK Rokan. Semoga kolaborasi yang baik ini memberikan kekuatan bagi kami dalam menjaga ketahanan energi nasional,” ucapnya.
Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak sepakat untuk terus membuka komunikasi dan memperkuat hubungan antar lembaga. Hal ini diharapkan dapat mempermudah koordinasi dalam berbagai rencana dan kegiatan ke depan, khususnya yang berkaitan dengan keamanan dan pengelolaan sumber daya alam.
TENTANG PHR WK ROKAN
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.
Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina.
Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi:
Sonitha Poernomo
Manager Corporate Communications
HP: 0811-851-9273
sonitha.poernomo@pertamina.com