BeritaDaerahKamparKesehatanPemerintah

DPPKBP3A Kampar Lakukan Sosialisasi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting kepada Tokoh Antar Umat Agama

61
×

DPPKBP3A Kampar Lakukan Sosialisasi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting kepada Tokoh Antar Umat Agama

Sebarkan artikel ini

BANGKINANGKOTA(KamparUpdate.com) – Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting Kabupaten Kampar melakukan Sosialisasi Pencegahan dan Percepatan Lenurunan Stunting kepada Tokoh Antar Umat Agama/FKUB Kabupaten Kampar Tahun 2024 di Ruang Rapat lantai 3 Kantor Bupati Kampar, Bangkinang Kota, senin (4/11/2024).

Tampak hadir, Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Remon Hendra, S.Sos, M.Si, Ketua FKUB Kampar H. Ahmad Suhaili, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar Drs. Edi Afrizal. M.Si diwakili Kepala Bidang Keluarga Berencana, Dwi Andriani SKM M.KES, serta para tokoh agama se-Kabupaten Kampar.

Dalam sambutannya, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kampar, H. Ahmad Suhaili menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini untuk pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Kampar.

“Penurunan stunting ini adalah program negera yang harus kita selamatkan bersama, sehatnya masyarakat adalah modal dasar untuk menajankan pembangunan dinegara kita ini,” ujarnya.

Ahmad Suhaili menekankan agar tokoh agama agar peserta sosialisasi setelah  mendapatkan ilmu agar dikembangkan didaerahnya masing-masing.

“Ini bekal kita untuk menurunkan angka stunting. Supaya anak-anak generasi selanjutnya dapat terbebas dari stunting sehingga menghasilkan anak-anak ang potensial berguna bagi nusa dan bangsa. Inilah yang harus kita gotong royongkan,” pungkasnya.

Ketua FKUB Kampar menyampaikan ucapan terimkasih kepada DPPKBP3A Kampar yang telah mengusulkan kegiatan ini.

“Kami ucapkan terimakasih kepada DPPKBP3A Kampar yang sudah mengusulkan kegiatan stunting ini kepada  kami,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala DPPKBP3A Kampar Drs. Edi Afrizal. M.Si yang diwakili Kepala Bidang Keluarga Berencana, Dwi Andriani SKM M.KES dalam arahannya menyampaikan kepada seluruh peserta bahwa kehadiran hari ini salah satu bentuk bukti nyata kita mewujudkan Kampar bebas stunting.

“Stunting ini program nasional, bukan hanya tanggung jawab kementerian kesehatan ataupun BKKBN. Namun banyak lembaga yang terkait diantaranya salah satunya kementerian agama,” kata Dwi.

Dikatakannya, disini kita akan membahas kenapa Stunting, akibat stunting dan sebagainya serta peran kita baik di tokoh agama islam maupun non islam dalam penurunan angka Stunting di Kampar sehingga di Kampar angka Stuntin menurun.

“Stunting ini bukan program baru, sebenarnya sudah sejak sudah ada 2019 sampai saat ini. Sebelumnya untuk menentukan lokus stunting itu dari pusat. Pada tahun 2020 sampai hari ini kita yang menentukan desa ataupun kecamatan yang lokus stunting. Saat ini di Kampar terdapat 10 daerah lokus stunting, akan kita lanjutkan penurunannya di 21 kecamatan dan 250 desa yang ada di Kampar,” paparnya.

Dwi menyebut, angka stunting ditahun 2024 ini sebesar 7,6% yang merupakan yang terbaik diantara 12 Kabupaten Kota di Provinsi Riau

“Alhamdulillah kita kabupaten terbaik,
Ini berkat kerjasama kita semua yang berperan dalam penurunan stuting. Sebelumnya di KUA catin sudah berjalan, mungkin disini kita dari tokoh agama non muslim yang akan lebih kita giatkan. Sebab stunting ini bukan hanya dari muslim saja, tapi juga seluruhnya. Makanya FKUB ini sangat penting melakukan sosialisasi penurunan stunting. Sehingga kita bersama satu persepsi dalam penurunan stunting,” pungkas Dwi.

Dwi Andriani berharap agar peserta nantinya memberikan masukan bagaimana pencegahan penurunan stunting dari hulu nya sehingga hilirnya setelah menikah, melahirkan generasi yang sehat.

“Kepada semua peserta agar nantinya terlibat aktif dalam sosialisasi ini, sebab disini tokoh umat bergama mempunyai power memberikan sosialisasi kepada masyarakat nantinya. Semoga sosialisasi ini berjalan lancar dan bermanfaat untuk kita semua sehingga kampar bebas resiko stunting,” tutupnya.(adv)