DaerahKampar

KWT Dapur Aru Latih Ibu-Ibu Salo Timur Olah Sampah Jadi Sumber Pendapatan

84
×

KWT Dapur Aru Latih Ibu-Ibu Salo Timur Olah Sampah Jadi Sumber Pendapatan

Sebarkan artikel ini

Salo Timur – Kelompok Wanita Tani (KWT) UMKM Dapur Aru, Desa Salo Timur, Kabupaten Kampar, melatih ratusan ibu-ibu untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomis. Kegiatan ini digelar Sabtu (22/6) dan diikuti peserta dari Desa Salo Timur dan desa-desa tetangga di Kecamatan Salo.

Ketua KWT Dapur Aru, Nurhidayah Sari, M.Pd, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari small grant program yang bekerja sama dengan Balai Perhutanan Sosial Kampar.
“Sampah yang dulu dianggap menakutkan dan menjijikkan, kini bisa menjadi rebutan karena bernilai ekonomi,” kata Nurhidayah Sari.

Peserta pelatihan berasal dari berbagai kalangan, seperti pengurus PKK, anggota KWT, hingga masyarakat umum. Mereka dilatih berbagai keterampilan, mulai dari budidaya maggot, pembuatan pupuk kompos, produksi eco enzyme, hingga pemisahan sampah organik dan anorganik.

Menurut Nurhidayah, kemampuan ini penting untuk membantu keluarga menambah penghasilan sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

Sementara itu, penyuluh kehutanan Yeni Aprianis, S.Si., M.Sc, mewakili Balai Perhutanan Sosial Kampar, menuturkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis, tapi juga upaya menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga.
“Kami ingin masyarakat melihat sampah bukan sebagai beban, tapi sebagai potensi sumber ekonomi baru,” ujar Yeni.

Yeni menyebut, Balai Perhutanan Sosial Kampar menugaskan penyuluh kehutanan Taufik Akbar, S.Hut untuk membimbing langsung proses pelatihan di lapangan.

Kepala Desa Salo Timur, Tukiran, menyambut baik kegiatan ini dan berharap pelatihan tidak berhenti sampai di sini.

“Kami ingin menjadikan Salo Timur sebagai desa bersih dan mandiri secara ekonomi melalui pengolahan sampah rumah tangga,” tegas Tukiran.

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal menciptakan masyarakat sadar lingkungan dan mampu memanfaatkan sampah sebagai sumber penghasilan tambahan secara berkelanjutan.***